MATERI KEPRAMUKAAN KELAS IX-SEJARAH PRAMUKA DUNIA DAN INDONESIA
Sejarah Pramuka Di Indonesia dan Dunia
Berikut akan dijelaskan pembahasan sejarah pramuka di Indonesia
dan di dunia, mulai dari awal pencetusan hingga ditetapkan gerakan pramuka di
Indonesia.
Sejarah
Pramuka Indonesia
Sejarah gerakan
pramuka di Indonesia dimulai sejak tahun 1912. Cikal bakal pramuka Indonesia
adalah didirikannya organisasi Nederlandsche
Padvinders Organisatie (NPO) bentukan Belanda. Kemudian pada tahun 1916,
organisasi tersebut berganti nama menjadi Nederlands-Indische
Padviders Vereeniging (NIPV).
Istilah Padvinders merujuk kepada istilah untuk
organisasi Pramuka yang ada di negeri Belanda. Penggunaan istilah Padvindery kemudian sempat mendapat
larangan dari Belanda. Para tokoh nasional Indonesia kemudian mengganti istilah
Padvindery dengan Pandu atau Kepanduan.
Pada tahun 1916,
dibentuklah organisasi kepemudaan bentukan bangsa Indonesia bernama Javaansche Padviders Organisatie yang
diprakarsai oleh S.P. Mangkunegara VII.
Usai peristiwa Sumpah Pemuda, kian banyak organisasi kepanduan yang dibentuk,
baik bernafaskan nasionalis atau keagamaan, beberapa di antaranya adalah:
1.
Padvinder Muhammadiyah, kemudian berganti nama menjadi Hizbul
Wathan (HW).
2.
Nationale Padvinderij yang didirikan Budi Utomo.
3.
Syarikat Islam Afdeling Padvinderij (SIAP) yang didirikan Syarikat
Islam
4.
Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) yang didirikan oleh
Jong Islamieten Bond.
5.
Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) yang didirikan
oleh Pemuda Indonesia
Banyaknya organisasi
kepanduan Indonesia membuat dibentuklah Persaudaraan Antara Pandu Indonesia
(PAPI) pada tanggal 23 Mei 1928, yang mewadahi organisasi-organisasi tersebut.
Pada 1930, PAPI melebur menjadi Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis
oleh tokoh-tokoh organisasi lain.
PAPI kemudian
berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada
bulan April 1938. Untuk menggalang kesatuan dan persatuan, BPPKI mengadakan
“Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem” disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada
tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.
Saat masa
penjajahan Jepang, gerakan kepanduan sempat dilarang untuk bediri. Meski begitu
semangat kepanduan tetap menyala di dada para anggotanya. Barulah usai
proklamasi kemerdekaan, tokoh kepanduan Indonesia membentuk Panitia Kesatuan
Kepanduan Indonesia untuk pembentukan satu wadah organisasi kepanduan di
Indonesia.
Diadakanlah
Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia pada tanggal 27-29 Desember 1945 di
Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia, yang kemudian
diakui pemerintah sebagai satu-satunya organisasi kepanduan lewat keputusan
Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pada 1 Februari 1947.
Pada akhirnya,
keputusan tersebut dianulir sehingga kelompok lain bisa membuka organisasi
kepanduan baru dan Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi
kepanduan di Indonesia. Di awal 60an, diperkirakan ada lebih dari 100
organisasi kepanduan di Indonesia.
Keseluruhan
organisasi kepanduan yang ada bernaung pada 3 federasi utama, yakni Ikatan
Pandu Indonesia (IPINDO) bagi anggota pandu pria serta PKPI (Persatuan
Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri
Indonesia) untuk organisasi pandu wanita.
Baru pada tahun
1961, Gerakan Pramuka akhirnya lahir. Hal ini dilatarbelakangi kian banyaknya
organisasi kepanduan yang ada. Pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan
pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, serta penganugerahan
Panji-Panji Gerakan Pramuka. Tanggal 14 Agustus kemudian diperingati sebagai
Hari Pramuka.
Sejarah
Pramuka Dunia
Sejarah pramuka
di dunia dimulai sejak awal abad 20. Baden
Powell dikenal sebagai pemrakarsa gerakan kepramukaan di dunia. Pada tanggal
25 Juli 1907, Baden Powell yang menjabat sebagai Letnan Jenderal tentara
Inggris mengadakan perkemahan pramuka di Pulau Brown Sea, Inggris.
Pada tahun 1908,
ia menulis buku ‘Scouting for Boys’ tentang prinsip dasar kepramukaan.
Peluncuran buku tersebut menjadi cikal bakal lahirnya gerakan pramuka. Sejak
itu kian banyak muncul organisasi kepramukaan. Gerakan pramuka tidak hanya
dikenal di Inggris, tapi juga di negara-negara lain di dunia.
Awalnya gerakan
pramuka hanya didominasi laki-laki, namun sejak tahun 1912, muncul organisasi
pramuka ‘Girl Guides’ yang didirikan dengan bantuan adik perempuan Baden
Powell, Agnes. Organisasi kepramukaan perempuan ini kemudian dilanjutkan oleh
istri Baden Powell.
Organisasi
kepramukaan di dunia terus berkembang. Pada tahun 1916, berdiri organisasi
pramuka usia siaga bernama CUB atau anak serigala, yang dilengkapi buku panduan
kegiatan merujuk pada buku The Jungle
Book. Di tahun 1918, Powell mendirikan ‘Rover
Scout’ untuk kelompok remaja usia 17 tahun.
Pada tahun 1922,
Baden Powell menerbitkan buku ‘Rovering
to Success’ atau ‘Mengembara Menuju Sukses’. Buku tersebut menceritakan
seorang pemuda yang terus mengayuh sampan hingga akhirnya menuju pantai
bahagia. Buku tersebut kian menginspirasi berkembangnya gerakan kepramukaan di
dunia saat itu.
Pada 30 Juli
sampai 8 Agustus 1920, untuk pertama kalinya diadakan Jambore Dunia. Kegiatan
ini pertama diadakan di Olympia Hall, London, dengan dihadiri sekitar 8000
anggota pramuka dari 34 negara yang hadir. Di acara itu, Baden Powell
dinobatkan sebagai Chief Scout of the World atau Bapak Pandu Sedunia.
Masih pada tahun
yang sama, dibentuklah Dewan Internasional Organisasi Pramuka yang
beranggotakan 9 orang. Kota London ditetapkan sebagai kantor kesektariatan
Pramuka sedunia, meski kemudian berpindah ke Ottawa, Kanada pada tahun 1958
serta ke Geneva, Swiss pada tahun 1968.
Itulah referensi
sejarah pramuka seIndonesia dan sedunia juga. Sejarah kepramukaan di dunia
telah ada sejak awal abad 20, sementara sejarah pramuka Indonesia baru mulai
diresmikan di era 60an meski pergerakan organisasi kepanduan sudah ada sejak
era perjuangan kemerdekaan.
Komentar
Posting Komentar